Monday, October 15, 2012

Untukmu, Yang Mungkin Sempurna

Maaf gw belom bisa nulis sekarang, tapi tadi abis gw baca cerita, ada beberapa bongkah kalimat yang keren dan kata-kata itu sanggup menyatakan semuanya. Ya! semuanya tentang perasaan gw ke pada bidadari itu. Semoga kalian suka.

Untukmu Yang Mungkin Sempurna



Untukmu,
Yang mungkin sempurna.
Aku sedang tidak ingin bergurau, apalagi menertawakan beberapa hal konyol yang sering terjadi. Entah kenapa, malam ini aku tidak ingin itu.
Sudah lama kita tidak bertegur sapa, apa selama itu juga kamu menanam rindu? Mungkin iya, tapi bukan untuk aku. Mungkin.

Aku selalu heran, ketika aku begitu lancar membariskan kata menjadi kalimat, pada orang selain kamu. Tapi, membeku begitu saja, hanya kepada kamu.

Aku heran. Kamu heran. Pembaca juga heran.
Sore tadi, ketika aku berniat membeli sepiring nasi pecel, tanpa sengaja aku melihat kamu. Berkaos putih, dan berwajah cantik sepertia biasanya.

Aku berteriak kesetanan memanggilmu, apa kau mendengar?
Pasti tidak, aku berteriak dalam hati.
Menerawang ke masa 2 tahun yang lalu. Dimana awal dari ukiran nama seorang kamu disetiap penghujung hari yang biasa disebut senja.

Disebuah tempat, yang sering disebut sekolah. Pertama kalinya aku menyadari bahwa kata ‘biasa saja’ tidak cukup menggambarkan kamu.
Ya, mungkin kamu sempurna. Mungkin.
Seperti Dewi Amor yang membuatku jatuh padamu secara spontan. Lalu membuatku jatuh cinta padamu secara uhuy.

Ya, spontan? Uhuy!
Kamu masih ingat? Ketika pertama kalinya kita berjabat tangan, biasanya orang bilang masa perkenalan. Jika kamu ingat ekspressi wajahku, itu merupakan ekspressi paling beku seumur hidup. Seperti Akira Jimbo sedang bermain pada double pedalnya di dadaku. Ketika itu juga aku ingin secepat mungkin menjatuhkan diri, lalu mendarat di pangkuan Anisa Cibi.
Ah, kamu tampak menempati titik paling unyu se-dunia, waktu itu.
Aku selalu tertawa, ketika kamu bertanya “kenapa belum tidur?” itu seharusnya kamu sendiri tau alasannya. Dan, aku pikir jutaan pria memiliki alasan yang ketika mereka terjaga sepanjang malam.
Bukan karena secangkir kopi.
Kamu tau kenapa? Aku hanya sedang melihat koleksi SNSD milikku.
Iya, aku terlalu gengsi untuk mengatakan jika aku memikirkanmu sepanjang malam.

Menggelikan juga, ketika aku meminta kamu, “coba sekali-kali lihat blog milikku?” lalu kamu menjawab, “kalo ada tentang akunya, baru mau” dan aku kembali menjawab, “huh, ngarep!”
Padahal, semua yang ada disitu, kamu.
Aku tidak berdusta tentang itu, hanya menyamarkan fakta dan dengan sengaja membuatmu tidak mengerti. Begitu juga, ketika aku tidak membalas lagi pesanmu. Bukan aku merasa terganggu, atau tidak ingin.

Aku selalu bingung, harus berbicara apa. Agar kamu tertawa, atau setidaknya tersenyum, sehingga menikmati percakapan kita.
Ah, sudahlah….
Aku hanya ingin mengucapkan terimakasih, untuk jasa yang tidak kamu sadari..
Karena kamu, aku rela menghapus koleksi bokep milikku dan mengganti itu dengan mengoleksi fotomu karena keterbatasan memory.
Karena kamu, aku memiliki bahan nyepik cukup banyak, yang aku praktekkan pada wanita lain. Aku terlalu malu, untuk bergurau bersama kamu.
Karena kamu, blog ini bisa dibuat.

Isi di atas udah gw edit sesuai keadaan, dan sekalian gw mau mengajak kalian berkunjung ke cerita dari sang penulis kata-kata tersebut, dan beruntunglah kalian yang punya ID KASKUS.
Terlalu Nyata Untuk Menjadi Dongeng 

No comments:

Post a Comment