Monday, January 30, 2017

Kakek Tua

Kakek tua kakek tua bicara
Tentang peran hidupnya di dunia

Kakek tua kakek tua bicara
Kepada anak muda sepenuh jiwa raganya

Kakek tua kakek tua bicara
Cerita tentang kertas yang pernah ditulisnya

Kakek tua kakek tua bercanda
Membuat kami tertawa, meredam gelisah

Kakek tua kakek tua
Semoga sehat dalam pelukan kuasa

Monday, January 23, 2017

Sajak-sajak ku

Sajak-sajak ku tentang perasaan yang tak tau arah

Sajak-sajak ku tentang hal yang ku rindukan dari dulu

Sajak-sajak ku tentang bersanding di air hujan bersamamu

Sajak-sajak ku tentang kumpulan badai yang telah ku lalui

Sajak-sajak ku ada di antara lelah dan mati

Sajak-sajak ku seumpama mu yang tak aku inginkan

Yang perlu kau tahu,
Sajak-sajak ku adalah semuanya tentang kamu

Thursday, April 7, 2016

Akhir Mendung di Selatan

Dulu Aku hidup sampai senja hari, hingga suatu ketika roma mengkhianatiku. Aku berdiri di sini. Ku pacu pelan motorku sambil mataku melambai-lambai ke kanan-kiri ke tempat yang baru aku kunjungi.

Lalu sontak aku diperlihatkan gedung-gedung megah menjulang berpacu menusuk awan, di lautan beton Jakarta aku geram. Lambat laun aku mulai tersadar, ini kota aku dilahirkan, walau akhirnya aku dibuang ke pinggiran Selatan.

Aku memahami akan ketidak adilan rasa, di mana aku harus menanggung semuanya. Pedih dan pilu menjelma menjadi setan yang menakutkanku. Ujung-ujungnya aku sendiri, merangkai mimpi. Menunggu datangnya pelangi yang tak kunjung kembali.

Aku butuh hujan yang riang, sama seperti waktu kala kau ada sambil erat menggenggam tubuh ini. Oh, aku rindu.
Menikmati tubuh kita beriringan dengan deru. Seperti salju yang turun di hamparan Jakarta, kota yang penuh tipu daya, tapi juga penuh akan segala macam keluh gelisah romansa yang tak pernah kau dapati di mana saja.


Tubuhku tak mau lepas dari sajak-sajak bayanganmu, lalu mengikutiku penuh harap, kau kembali lagi. Janji-janji sekarang penuh harap, paranoid semakin berkelakar dengan harapan janganlah jatuh ke bisikkan lain.


Harap-harap senja akan datang, di situ aku ingin kau pulang, di atas semua beban penderitaan, marilah sama-sama berpeluk lagi. Untuk jiwa yang lama tak tersirami. Aku menunggumu pulang. Di senja, eloknya Barat, di sini, di Selatan.

Friday, March 11, 2016

Terimakasih Untuk Selamanya

Yah.. Kau datang kembali kemarin
Seperti memberiku kehidupan yang baru,
dan juga seperti biasanya, kau datang dengan luka-lukamu padaku..
Aku paham, aku harus cepat mengobatimu..
Mengobatimu dengan perasaanku.. yap.. kau gali lagi hal yang sudah aku tanam jauh jauh di hati
Semoga kau mengerti, perasaanku tak akan berubah. Aku hanya sembunyikan mereka dari dunia
Tak berarti besar memang, sebab aku sebuah pilihan yang takkan pernah kau pilih..
Aku paham, aku mengerti…
Kita selalu berandai kita sama.. kita sama-sama memiliki hati dan hasrat yang sama, tapi tak untuk bersama.. Siapa yang harus di salahkan? Tidak ada..
Kau ingat? Kita bertemu dari kepolosanku dan engkau datang selalu menyanjungku..
itu kali pertama aku diperlakukan manis oleh wanita,
Masih teringat kau memuji kacamataku, walaupun akhirnya kacamata itu pecah keesokan harinya
Kau memakaikanku jaketku ketika aku sedang sakit, waktu itu aku sudah tak tahan ingin pulang tapi di tahan untuk foto kelas… wali kelas sialan.
Saat berfoto kau rangkul tanganku.. tapi kau tak pernah mengakuinya
kau datang berawal dari iseng, malam itu, saat aku sedang bermain.. aku balas pesanmu.. dan kita berbalas ria.. sampai kau bertanya “kamu suka sama siapa sebenernya?” dan itu kamu aku jawab…
Mulai dari situ aku merasa hari-hariku akan indah..

Yap, walaupun tak sesuai mimpiku, berada di sampingmu, menemanimu, mengobati lukamu, dan memberimu sedikit arti kehidupan, membuatku belajar banyak tentang perasaan..
kita selalu mengira kita adalah orang gila yang sedang jatuh hati.. salah. Menurutku kita adalah cinta itu sendiri.

Hmmm sudah, terimakasih telah datang lagi untuk sementara, sangatlah sementara…
Terimakasih, kau akan tersimpan selalu di kehidupan fanaku, di antara senja aku akan selalu berdoa yang terbaik untukmu..

Aku tak perduli perbedaan… bagiku, cinta adalah cinta..
Terimakasih… Untuk saat kemarin, hari ini, dan selamanya

Monday, August 10, 2015

Memilihmu, Jalanku

Dia memang manja, terkadang aku jengkel dengannya
Dia memang menyebalkan, sering aku ingin hajar wajahnya
Dia memang tak sempurna, masih belia juga tidak dewasa atau mungkin belum waktunya
Dia pun tak mapan, terkadang untuk makan kita harus patungan

Tapi dalam hatinya, aku tahu dia kesepian
Dia butuh perlindungan dan sosok yang dewasa
Dia butuh pengertian, sehingga dia akan mudah belajar di hidupnya
Di rumahnya terkadang aku mengerti kesulitannya
Rindu sosok pelindung yang ramah, dan rindu akan suasana keluarga
Rindu akan bahagia-bahagia bersama

Butuh kesabaran untuk menyanyanginya,
Butuh dedikasi untuk mencintainya
Butuh perilaku halus untuk menjaganya
Juga dekapan hangat tempat menampung isi hatinya

Aku memilihnya untuk membuatnya bahagia
Menjadi sosok pelindung dan pemimpinnya
Memberikan seluruh kasih sayang yang aku punya
dan membuatnya mengerti bahwa dirinya sangatlah berarti

Jika kalian tanya, dan ragu
Akan aku jawab dengan dan tanpa ragu
Aku tetap pada pilihanku
Aku ingin dia, ingin menyempurnakan hidupnya
Aku ingin hidupnya denganku
Agar tak ada belenggu-belenggu kasih di hidupnya
Agar dia bisa menggapai mimpi-mimpinya
Aku ingin hidupnya denganku, agar tak ada lagi yang buat dia menangis

Aku hanya ingin ia bahagia
Walaupun tak sempurna, tapi kau berharga

Sayang

Sunday, November 17, 2013

[FanFict RF Online] History To Get Victory! – Chapter 21

[FanFict RF Online] History To Get Victory! – The Other Hand





“Simpanlah, dan jaga ini semua… suatu saat aku ingin melihatmu memakainya dalam War”
“eh… tapi… aku tak pantas memakainya…”
“hei, TD telah memberiku amanat untuk memberikannya padamu, dia lebih tahu tentangmu”

Aku tak mampu berkata lagi, tapi apa maksudnya kakak ku memberikan aku equip ini? Mungkin harus aku tanyakan pada dia secara langsung.

Aku berangkat menuju ke Armory-117, ke Hangar Udara tempat bertemu dengan kakak ku beberapa saat lalu, TheresiaDefender.

Tepat saat matahari berada terik tepat di atasku, aku menunggunya. 30 menit, 1 jam, 2 jam, 3 jam…. Tidak muncul tanda-tanda kedatangannya

Monday, October 21, 2013

[FanFict RF Online] History To Get Victory! – Chapter 20

[FanFict RF Online] History To Get Victory! – A-One





“Hei kau telat lagi! Sudah yang keberapa kali ini?!” Doom berteriak padaku ketika aku masuk ke ruangannya
“Maaf, tapi aliran listrik di batereku membuatku mimpi indah semalaman”
“Sejak kapan kita bisa bermimpi?” dia menatapku serius
“50% memori kita adalah memori dari otak bukan?”
“Hmmm… baiklah, cepat duduk!”

Pagi itu dewan-dewan besar Accretia sudah berkumpul. MetalHead sangat serius mendengarkan briefing dari Doom, padahal saat perang dia adalah yang paling ceroboh. Pernah saat War 3 Bangsa dia maju paling depan sendirian, mengeluarkan Judecker dan langsung memasang siege di barisan paling depan di area chip Bellato, ketika pelatuknya ditarik….