Wednesday, October 16, 2013

[FanFict RF Online] History To Get Victory! – Chapter 19

[FanFict RF Online] History To Get Victory! – He's The Shadow Soldier


Index



“semua unit sudah siap untuk diuji coba hari ini, Master Doom”

“sudah kau pastikan untuk tidak menghilangkan memori tentang kekuatan bertempurnya?”

“saya sudah pastikan semuanya aman Master Doom, tapi mungkin mereka harus diberi pelatihan lagi, karena pencucian memori member sedikit efek pada kemampuan berperangnya”

“baiklah, aku ingin mulai hari ini dilaksanakan pelatihan, kita butuh banyak unit prajurit baru untuk membentuk kekuatan melawan makhluk-makhluk organik itu..”

“baiklah, Master… saya akan laksanakan!”

Ruangan itu gelap, bunyi mesin di manapun. Di sini mungkin panas bagi beberapa orang, tapi kami semua sudah terbiasa. Satu-persatu mereka meninggalkan ruangan. Tak berapa lama akhirnya tinggal tersisa aku dan dia yang disebut Master itu…

“Apa dia akan kembali lagi?” Tanyaku
“Aku tak tahu, dia telah mengkhianati kita bukan? Peduli apa?”
“Tapi dia pernah menjadi Archon 5 periode berturut-turut kan?”
“SEKALI PENGKHIANAT TETAPLAH PENGHIANAT!!!” BRAKKKKK

Gertakan meja menyertai suaranya yang menggema di ruangan para dewan tersebut. Dia meninggalkan ruangan seperti yang lainnya. Aku terhenyak, memoriku tak pantas untuk memproses ini. Sepertinya aku butuh untuk keluar sebentar. Tapi kemana? Hanya satu tempat yang terfikir olehku saat ini

Di sini dingin, padahal jika siang bias membakar kulit, tapi untuk pendinginku cukup kuat untuk membentur panas yang menerjang.

Tempat ini… cukup lama tidak kesini. Mungkin karena sibuknya aku yang tidak memungkinkannya. Tempat ini masih tetap sepi, sudah lama tidak digunakan. Akupun tak tau sebenarnya tempat apa ini, sudah lama ditinggalkan. Yang aku tau, di sini tempat untuk meluncurkan pesawat-pesawat, pesawat apa? Aku tak tahu, terkadang itu sedikit mengganjal di hatiku sekalipun aku makhluk dengan otak yang superior.

Teringat di sini pertama kali aku bertarung dengan orang yang aku sebut kakak. Mungkin karena nama belakang kita sama, akupun tak pernah ingat jika aku memiliki keluarga, tapi hanya dialah makhluk yang paling dekat denganku. Setidaknya hingga 5 tahun lalu.

Mungkin malam ini aku akan berada di sini, setidaknya fikiranku bisa terlepas di sini. Rasanya aku ingin melupakan sejenak bagaimana harus menjadi Wakil Archon dan menikmati hidup sementara ini. Kami tak pernah tertidur sejak kami diciptakan, akupun tak pernah merasakan apa itu bermimpi, hanya bisa berfikir dan berkhayal tapi tak bisa merasakan.

“hey, ternyata kau ke sini juga?”
Suara seseorang yang mengagetkanku, aku menoleh kepadanya…
“eh… k.. kau?”
“Iya ini aku, sudah lupa kah kau?”
“…….” Aku terdiam, terbata bingung untuk bicara apa
“hahahaha, tenang, aku takkan membunuhmu di sini, karena aku yakin hanya dirimulah orang baik yang tersisa kekaisaran ini”
“kau…” aku masih terbata
“apa? Ha? Apa mereka membuat berita tentang tewasnya aku?” matanya meninggi menatap tajam

Tubuhnya masih tegap, tetapi jubahnya sudah robek di sana-sini, dan ia membawa 2 bilah kapak yang menyala-nyala. Ditangannya ada lambang Accretia yang sudah di coret sengaja…

“hee… tidak, sebenarnya mereka sudah tidak peduli denganmu…”
“dengan aku yang pernah membawa mereka ke puncak kejayaan? Haha mereka tak pernah menghargai pendahulunya, tidak pernah berubah..” dia memotong pembicaraanku
“apa karena itu alasanmu untuk pergi?”
“bukan, tapi itu salah satunya…”
“ha? Apa kami seburuk itu sampai kau meninggalkan kami?”
“tidak juga, walaupun kita semua sama, mungkin hanya 1 di antara 5.000 prajurit yang berfikiran sama denganku”
“pemikiran apa yang membuatmu begini?”
“aku tak tahu, aku juga bisa menilai kalian buruk, karena kalian beberapa kali bisa memenangkan Perang 3 Bangsa ya kan?”
“iya, tapi…”
“yang jadi masalah hanyalah pemimpin kalian yang tak tahu sejarah bangsa ini”
“hah? Apa maksudmu?”
“akan ku beritahu ketika kau menjadi Archon suatu saat nanti”
“hey, mau kemana lagi kau?”
“aku tak pernah jauh dari bangsa ini, bagaimanapun juga, aku seorang Accretian kan?”

Tangannya mengacungkan jempol ke langit, seraya langkahnya yang makin menjauh dariku. Aku masih tidak mengerti apa yang ia bicarakan. Sejarah bangsa kami? Apa maksudnya? Apa aku harus membaca buku tentang sejarah Accretia lagi? Tapi seingatku aku tak pernah menemukannya dulu… Ah! Semuanya membuatku pusing, mungkin aku harus berbaring lagi.

Aku merasakan getaran di tanah, getaran benda besar. Sepertinya benda itu mengarah ke sini.
“MAU….???”

Aku bergegas mengambil perisaiku dan mengeluarkan pisauku, dari kejauhan asap mengepul, sesuatu dengan kecepatan tinggi dipacu untuk ke sini…

TRANGGG!! TRANGG!! TRANGG!! TRANGG!! TRANGG!!

Dia menembakan peluru dari kejauhan, MAU Catapult berwarna biru itu terus menembakiku. Dengan kecepatan tinggi dia menghampiriku, untung saja aku masih bisa tepis dengan perisai ini. Serangannya tak begitu kuat, tapi sangat intensif, aku tak bisa bergerak. Dengan cepat pula dia memutariku sambil terus menembak, bodohnya aku hanya bisa terdiam.

“Aku akan membunuhmu Accretia!!!” teriaknya dari dalam cockpit MAU

Kalo terus begini aku tak punya kesempatan menyerang, setidaknya untuk melumpuhkannya.
Dia terus menembaki dengan membabi buta, tapi kali ini tembakannya banyak yang melenceng.

“ini kesempatan!”
Aku berlari ke arahnya dan dengan sekuat tenaga aku tebas tangan kanan Catapult-nya
“BASH EXPLOSION!”
DUARRRRR!!!!

Tangan kanannya terjerembab di tanah, dia menghentikan tembakannya. Pertahanannya terbuka lebar dengan keadaan seperti ini. Aku akan menyerang langsung ke cockpitnya.

“SLASH….”
DUARRRRRRRR!!!!
Aku terpental jauh.
“Sial!” aku berkata pelan

“Hahahaha, bodoh, kau kira dengan menebas tangan kananku kau akan menang dengan mudah? Aku masih mempunyai senjata dipundak ini yang bisa menghancurkanmu!”

Sialan makhluk satu ini, aku harus mulai serius.

“baguslah jika kau masih bisa berdiri, karena sebentar lagi aku akan membuatmu tak bisa berlari lagi, hahaha” sombongnya dari balik cockpit

Aku keluarkan Soul Eater ku, aku sudah tak tahan dengan kicauannya, akan kuhancurkan hingga ke tulangnya.

Aku mulai berlari lagi, kali ini harus lebih berhati-hati, karena radius ledakannya lumayan besar.

DUARRRRRR!!! DUARRRRRR!!! DUARRRRR!!!

3 tembakannya meleset, aku berhasil menghindarinya, saatnya untuk menghancurkannya…

“PRESSURE BOMB!!!”

DUARRRRRRRRRR!!!!!

Ledakan yang cukup besar menggema di antara lembah. Asapnya sangat pekat hitam. Percikan api masih ada di sekitar aku berdiri yang tak jauh dari MAU. Aku menoleh ke korban karena ulahku, ternyata MAUnya  hancur dan sedikit terbelah menjadi 2. Di tengahnya terlihat sesosok Bellato yang tak berdaya lagi, bercucuran darah di mana-mana dan meringis ke sakitan. Aku sudah tak peduli lagi, yang penting aku sudah memberinya pelajaran. Lebih baik aku pulang ke markas sekarang.

Tenagaku berkurang setengah, ini tidak biasanya, karena aku belum memakainya seharian ini kecuali bertarung dengan MAU tadi. Lebih baik aku istirahatkan diriku.

“MatazDefender, Wakil Archon… tolong ke ruanganku sekarang”
Message dari Archon Doomblast yang tiba-tiba muncul dikepalaku. “Boss, why you can’t understand me?!” pekikku pelan

“Lama sekali…” sambutnya ketika aku masuk ke ruangannya.
“kau panggil aku ketika aku baru saja sampai setelah bertarung” aku sedikit kesal
“bertarung dengan siapa kau? Flem Di depan markas itu?”
“bodoh, hanya Bellato dengan MAU Biru”
“oke itu tidak penting, aku hanya ingin menanyakan beberapa hal…”
“apa itu?”
“hmm…” dia mengelus dagunya
“Apa??”
“hmmm…..”
“APAAAA???!!!!”
BRAKKKKK
Aku gebrak meja karena kesalnya..

“sebentar aku butuh oli, badanku sudah tak enak untuk digerakan…”
“ANJRIT!!!!” teriakku

Aku membelakanginya dan melangkahkan kaki keluar

“Hey? Kau mau kemana, sebentar saja… ini hal penting yang akan ku tanyakan”
“awas saja jika kau…”
“tidak tidak… tidak akan lagi, oke ini pertanyaan penting…”
“apa?”
“kau tahu siapa sebenarnya Shadow Soldier yang akhir-akhir sering muncul di daerah Accretia?”
“Shadow Soldier? Aku tak pernah dengar itu”
“mungkin otakmu dan teligamu butuh oli juga… dia cepat seperti bayangan, aku  tak yakin, tapi dia seorang Accretia juga, dia tak pernah menampakan dirinya”
“hmmm… apa sudah kau selidiki?”
“aku sudah mengirim tim untuk melacaknya, tapi dia tak menampakkan dirinya lagi”
“terakhir terlihat ia terlihat di mana? Dan sedang kejadian apa?”
“Di dekat Hangar, Armory-117… waktu itu ada 1 party yang diserang oleh 2 MAU Bellato, aku tidak tau pasti kejadiannya, tapi tiba-tiba dia menolong 1 party itu dengan sekejap, kedua tangan MAU itu hancur dan ia langsung pergi”
“Aneh, lalu kabar 1 party itu?”
“kabur lah…”

“Ada ciri-ciri lain?” aku masih bingung sebenarnya…
“hmmmm…..”
“jangan becanda lagi, Doom”
“hmmm…..”
“APA???!!!”
“tidak…”
BRAKKKKK!!!!
Ku pukul meja itu lagi

“aku lelah, aku ingin istirahat, aku tidak peduli terhadap Shadow Soldier itu selama ia masih berbuat baik…”
“baiklah… sana…”

Aku melangkah menjauhinya, dan keluar dari ruangannya, sungguh lelah aku ini sebenarnya. Aku menuju ke ruanganku, rencananya aku akan mencharge battery-ku semalaman, dan tak ada yang boleh menggangu.

“Battery has been connected and ready to charge, all system will shutting down in 5 minutes…”


“Good night, cruel world…”

No comments:

Post a Comment