Tuesday, March 19, 2013

A Poem


2 Jalang Di Tengah Malam

Air, api, debu menjadi pengadilan alam yang akan merapuhkan semua deru perdebatan hidup
Akankah muncul angin yang membata kita?
Kemanusiaan tak ada harga
Genosida alam tak lagi bersua
Ketika mereka lihat kita tak lagi hidup berkesamaan

Kehormatan yang terjual untuk hiasan hidup sementara
Air mata yang takkan mengalir
Materi dan kuasa yang menari picik di atas tangis kelaparan bayi
Di mana keadilan berada?
Di Mana hati yang dulu polos memberi

Apa kau biarkan tunas kami membusuk bumi?
Tapi kau juga kurung mereka dan rampas hakikat mereka
Sisakan hari ini untuk memupuk masa depan
Hari esok menunggu uluran tanganmu wahai kau para pujangga pembual penuai Dusta

No comments:

Post a Comment