BAB III
MOTIVASI
A.
PENGERTIAN
MOTIVASI
Menurut Mc. Donald, yang dikutip Oemar
Hamalik (2003:158) motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan
dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa
motivasi adalah sesuatu yang kompleks.
Motivasi adalah suatu usaha yang sadar untuk
mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak
melakukan kegiatan sehingga dapat mencapai hasil.
Menurut
kebanyakan definisi motivasi dibagi ataumengandung 3kelompok pokok :
1. Menggerakkan
berarti menimbulkan kekuatan individu untuk bertindak dengan cara tertentu.
2. Pengarahan
atau penyaluran tingkah laku. Dengan demikian ia menyediakan suatu oreintasi tujuan.
3. Untuk
menjaga dan menompang tingkah laku lingkungan sekitar harus menguatkan
intensitas dan arah dorongan-dorongan serta kekuatan-kekuatan individu.
B.
JENIS
MOTIVASI, SIFAT MOTIVASI DAN TUJUAN MOTIVASI
1.
Jenis
Motivasi
a. Motivasi
primer, adalah motivasi yang didasarkan motif-motif dasar. Motif-motif dasar
tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia.
b. Motivasi
skunder adalah motivasi yang dipelajari. Prilakunya tidak hanya terpengaruh oleh
faktor biologis saja, tetapi faktor-faktor sosial.
2.
Sifat
Motivasi
a. Motivasi
intrinsik (dari dalam) yaitu dorongan, kemauan yang timbul dari dalam diri
seseorang tanpa paksaan orang lain dank arena seseorang senang melakukannya
atau bersumber dari dalam diri sendiri (internal) dan dari luar seseorang (external).
Motivasi intrinsik mengarahkan timbulnya motivasi berprestasi. Contoh seorang
siswa melihat temannya pintar dan menjadi juara. Dan siswa tersebut termotivasi
untuk giat belajar.
b. Motivasi
ekstrinsik (dari luar), yaitu dorongan kemauan yang timbulnya karena rangsangan
dari luar atau lingkungan. Orang melakukan sesuatu karena dorongan dari luar,
contohnya adanya hadiah atau menghindari hukuman.
3.
Tujuan
Motivasi
Secara
umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul
keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil
atau tujuan tertentu. Setiap tindakan motivasi pasti mempunyai tujuan, maki
jelas tujuan yang diharapkan maka makin jelas bagaimana tindakan motivasi itu
dilakukan.
Motivasi akan menjadi pendorong yang menyebabkan terjadinya energi yang ada pada setiap individu sehingga terkait dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan, dan emosi untuk bertindak mewujudkan tujuan tertentu. Pencapaian tujuan, cita-cita, dan keinginan menjadi lebih mudah dengan adanya dorongan dari motivasi ini.
C. UPAYA PENGEMBANGAN MOTIVASI
Berbagai usaha yang dilakukan untuk mengembangkan motivasi, antara lain :
1. Dapat mengatur dan menyediakan situasi-situasi baik dalam lingkungan keluarga maupun sekolah yang memungkikan persaingan atau kompentensi yang sehat.
2. Membiasakan peserta didik mendiskusikan suatu pendapat atau cita-cita mereka dan dapat memperkuat motivasi yang bauk pada dirinya sendiri.
3. Membangkitkan self competition dengan jalan menimbulkan perasaan puas terhadap hasil-hasil dan prestasi yang mereka capai.
4. Banyak ikut serta dalam aspek kehidupan masyarakat untuk menambah pengalaman sebagai motivasi dalam perkembangan psikologinya. Menunjukkan contoh-contoh sehari-hari dalam masyarakat bahwa dapat tercapai atau tidaknya suatu maksud tergantung pada motivasi apa yang mendoronnya untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu.
BAB IV
TES PSIKOLOGI
Tes Psikologi atau psikotes
adalah sebuah tes yang bertujuan mengukur fungsi kognitif dan emosi seseorang.
Tes Psikologi dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan baik medis (untuk
keperluan terapi, dll) maupun non-medis.
Tes psikologi adalah suatu
alat yang dipergunakan untuk menyelidiki disposisi seseorang juga merupakan
alat profesional yang harus dipergunakan secara profesional.
A. TUJUAN TES PSIKOLOGI
Banyak orang yang tidak mengetahui potensi yang ada dalam
dirinya. Terkadang orang menjalani kehidupan ini berdasarkan keinginan yang
tidak mendasar. Pilihan hidup yang ditentukan pun tidak sesuai dengan potensi,
minat dan bakat yang dimiliki. Sehingga tidak sedikit orang yang melalui
kehidupannya dengan tidak maksimal.
Bahkan cenderung menemui kegagalan. Oleh karena itu tujuan tes psikologi
membantu orang untuk mengetahui potensi yang ada dilam diri seseorang.
Tujuan tes
psikologi hendaknya cukup terlatih sehingga ia mampu :
a. Memilih
tes-tes yabg dibutuhkan oleh kliennya, baik tujuan-tujuannya maupun latar
belakangnya sehingga ia menguasai literature tentang penggunaannya.
b. Men-skor-nya
secara tepat, sehingga diperlukan orang-orang terlatih dan trampil melaksanakan
prosedur.
c. Menafsirkan
makna skor yang diperoleh klien.
d. Mengkomunikasikan
tafsiran ini tanpa menimbulkan akibat-akibat sampingan yang buruk.
Pembatasan-pembatasan penggunaan tes
psikologi antara lain :
a. Tes
Psikologi hanyak boleh dipergunakan atau dipakai oleh pemakai yang
kompeten.
b. Tes psikologi hanya boleh diedarkan secara
komersial setelah didukung dan ditopang
oleh penelitian yang cukup memadai.
c. Tes
psikologi tidak boleh dicetak dalam media massa.
d. Tidak
dibenarkan melaksanakan tes psikologi tanpa pengawasan dari orang yang
berkompeten.
B. JENIS TES PSIKOLOGI
Jika digolongkan berdasarkan metode tesnya,
ada tiga macam jenis Tes Psikologi yang dapat anda pelajari, yaitu :
1. Tes Psikologi menggunakan media grafis
(gambar)
Dalam
Tes Psikologi ini kemampuan, karakter dan kepribadian seseorang dinilai dari gambar
yang dibuatnya. Yang termasuk dalam kategori Tes Psikologi grafis ini adalah
Tes Wartegg, Tes DAP (Draw A Person), Tes Baum Tree dan Tes HTP (House Tree
Person).
2. Tes
Psikologi menggunakan kuesioner
Dalam
Tes Psikologi ini kemampuan, karakter dan kepribadian seseorang dinilai
berdasarkan jawaban-jawabannya terhadap sejumlah soal yang diberikan kepadanya.
Yang termasuk dalam kategori Tes Psikologi ini adalah Tes Army Alpha, Tes
Efektifitas Diri, Tes Enneagram, Tes EPPS, Tes MBTI, Tes Ketelitian, Tes Kode
dan Ingatan, Tes TPA (Kuantitatif, Logika, Verbal & Spasial), Tes MAPP, Tes
Motivasi Kepemimpinan, Tes Motivasi, Tes Koran Pauli, Tes Skala Kematangan
(TSK), Tes Kerjasama dan Tes Potensi Sukses.
3. Tes
Psikologi Wawancara
Tes
Psikologi wawancara (interview) adalah Tes Psikologi yang menilai kemampuan,
karakter dan kepribadian seseorang berdasarkan jawaban-jawabannya terhadap
pertanyaan yang diajukan secara lisan melalui tatap muka langsung dengan
penguji.
Macam macam tes psikologi :
1. Tes
Intelegensi
2. Tes bakat
3. Tes
minat
4. Tes
kepribadian
5. Tes
sikap
Kegunaan tes psikologi bagi sekolah
a. Menerima
murid baru di tiap-tiap kelas
b. Mengelompokan
murid dalam satu kelas sehubungan dengan tujuan-tujuan instruksi
c. Penempatan
murid dalam satu kelas
d. Mengindentifikasi
murid-murid yang memerlukan diagnose dalam kesulitan belajar
e. Membantu
murid-murid menentukan serta merencanakan studi lanjutan dan pengembangan
karir.
BAB V
PENUTUP
Meskipun
terdapat berbagai pendapat para ahli dalam mendefinisikan intelegensi, namun
pada dasarnya sama, yaitu intelegensi merupakan kekuatan yang dapat melengkapi
akal pikiran manusia dengan gagasan abstrak yang universal untuk dijadikan
sumber tunggal pengetahuan sejati. Sebagai kesimpulan dapat kita katakan
kecerdasan atau intelegensi seseorang memberi kemungkinan bergerak dan
berkembang dalam bidang tertentu dalam kehidupannya. Sampai dimana kemungkinan
tadi dapat direalisasikan, tergantung pula kepada kehendak dan pribadi serta
kesempatan yang ada.
Perasaan
adalah segmen emosional atau perasaan dari
sebuah sikap, perasaan bisa menimbulkan
hasil akhir dari perilaku.
Komponen perilaku dari sebuah sikap merujuk pada suatu maksud untuk berperilaku
dalam cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu. Sikap adalah suatu
hal kecil, tetapi dapat menciptakan perbedaan yang besar. Sikap berperan sangat
penting terhadap kesuksesan atau kebahagiaan seseorang. Sejumlah ilmuwan dari
universitas terkemuka di dunia mengungkapkan bahwa manusia dapat menggali
potensinya secara lebih mendalam dan luas dengan sikap yang positif.
Bahwa
dalam proses belajar, motivasi mempunyai peranan yang sangat penting untuk
membimbing anak dalam belajar, meciptakan iklim belajar yang menyenangkan, yang
selanjutnya akan berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan proses belajar
mengajar. Disamping
itu ada juga fungsi lain dari motivasi yaitu “motivasi adalah sebagai pendorong usaha
dan pencapaian prestasi”. Jelaslah bahwa fungsi motivasi itu memberikan suatu
nilai atau itensitas tersendiri dari seorang siswa dalam meningkatkan motivasi
belajar dan prestasi belajarnya.
Pemeriksaan psikologis
tersebut merupakan “Potretan” karakter seseorang, antara
lain terdiri atas keadaan emosional, hubungannya dengan orang lain, motivasi,
bakat, dan sikapnya dalam menghadapi sesuatu hal. Hal-hal tersebut disebut
dengan dimensi psikologis.
DAFTAR
PUSTAKA
Drs.
Supoyo Rahardjo, M.P.d, Bimbingan Konseling Belajar,
UNINDRA
PGRI, Jakarta, 2007
Slameto,
Belajar
dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya,
Rineka Cipta, Jakarta, 2010
Agus
Sujanto, Psikologi Umum, Bumi Aksara, Jakarta, 1995
Diktat,
Belajar
dan Pembelajaran, UNINDRA PGRI, Jakarta
--------------Artikel
Bebas Tentang Intelegesi, Sikap, Motivasi, Tes Psikologi, Jakarta, 2011Bagi yang mau download langsung aja klik Disini
No comments:
Post a Comment