Friday, March 11, 2016

Terimakasih Untuk Selamanya

Yah.. Kau datang kembali kemarin
Seperti memberiku kehidupan yang baru,
dan juga seperti biasanya, kau datang dengan luka-lukamu padaku..
Aku paham, aku harus cepat mengobatimu..
Mengobatimu dengan perasaanku.. yap.. kau gali lagi hal yang sudah aku tanam jauh jauh di hati
Semoga kau mengerti, perasaanku tak akan berubah. Aku hanya sembunyikan mereka dari dunia
Tak berarti besar memang, sebab aku sebuah pilihan yang takkan pernah kau pilih..
Aku paham, aku mengerti…
Kita selalu berandai kita sama.. kita sama-sama memiliki hati dan hasrat yang sama, tapi tak untuk bersama.. Siapa yang harus di salahkan? Tidak ada..
Kau ingat? Kita bertemu dari kepolosanku dan engkau datang selalu menyanjungku..
itu kali pertama aku diperlakukan manis oleh wanita,
Masih teringat kau memuji kacamataku, walaupun akhirnya kacamata itu pecah keesokan harinya
Kau memakaikanku jaketku ketika aku sedang sakit, waktu itu aku sudah tak tahan ingin pulang tapi di tahan untuk foto kelas… wali kelas sialan.
Saat berfoto kau rangkul tanganku.. tapi kau tak pernah mengakuinya
kau datang berawal dari iseng, malam itu, saat aku sedang bermain.. aku balas pesanmu.. dan kita berbalas ria.. sampai kau bertanya “kamu suka sama siapa sebenernya?” dan itu kamu aku jawab…
Mulai dari situ aku merasa hari-hariku akan indah..

Yap, walaupun tak sesuai mimpiku, berada di sampingmu, menemanimu, mengobati lukamu, dan memberimu sedikit arti kehidupan, membuatku belajar banyak tentang perasaan..
kita selalu mengira kita adalah orang gila yang sedang jatuh hati.. salah. Menurutku kita adalah cinta itu sendiri.

Hmmm sudah, terimakasih telah datang lagi untuk sementara, sangatlah sementara…
Terimakasih, kau akan tersimpan selalu di kehidupan fanaku, di antara senja aku akan selalu berdoa yang terbaik untukmu..

Aku tak perduli perbedaan… bagiku, cinta adalah cinta..
Terimakasih… Untuk saat kemarin, hari ini, dan selamanya