Friday, November 2, 2012

Makalah - Intelegensi Dan Kemampuan BAB III - Akhir


BAB III
MOTIVASI

A.   PENGERTIAN MOTIVASI
Menurut Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks.
Motivasi adalah suatu usaha yang sadar untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak melakukan kegiatan sehingga dapat mencapai hasil.
Menurut kebanyakan definisi motivasi dibagi ataumengandung 3kelompok pokok :
1.    Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan individu untuk bertindak dengan cara tertentu.
2.    Pengarahan atau penyaluran tingkah laku. Dengan demikian ia menyediakan suatu oreintasi tujuan.
3.    Untuk menjaga dan menompang tingkah laku lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas dan arah dorongan-dorongan serta kekuatan-kekuatan individu.

B.   JENIS MOTIVASI, SIFAT MOTIVASI DAN TUJUAN MOTIVASI
1.    Jenis Motivasi
a.    Motivasi primer, adalah motivasi yang didasarkan motif-motif dasar. Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia.
b.    Motivasi skunder adalah motivasi yang dipelajari. Prilakunya tidak hanya terpengaruh oleh faktor biologis saja, tetapi faktor-faktor sosial.
2.    Sifat Motivasi
a.    Motivasi intrinsik (dari dalam) yaitu dorongan, kemauan yang timbul dari dalam diri seseorang tanpa paksaan orang lain dank arena seseorang senang melakukannya atau bersumber dari dalam diri sendiri (internal) dan dari luar seseorang (external). Motivasi intrinsik mengarahkan timbulnya motivasi berprestasi. Contoh seorang siswa melihat temannya pintar dan menjadi juara. Dan siswa tersebut termotivasi untuk giat belajar.
b.    Motivasi ekstrinsik (dari luar), yaitu dorongan kemauan yang timbulnya karena rangsangan dari luar atau lingkungan. Orang melakukan sesuatu karena dorongan dari luar, contohnya adanya hadiah atau menghindari hukuman.
3.    Tujuan Motivasi
Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau tujuan tertentu. Setiap tindakan motivasi pasti mempunyai tujuan, maki jelas tujuan yang diharapkan maka makin jelas bagaimana tindakan motivasi itu dilakukan.

Motivasi akan menjadi pendorong yang menyebabkan terjadinya energi yang ada pada setiap individu sehingga terkait dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan, dan emosi untuk bertindak mewujudkan tujuan tertentu. Pencapaian tujuan, cita-cita, dan keinginan menjadi lebih mudah dengan adanya dorongan dari motivasi ini.



C. UPAYA PENGEMBANGAN MOTIVASI

Berbagai usaha yang dilakukan untuk mengembangkan motivasi, antara lain :

1. Dapat mengatur dan menyediakan situasi-situasi baik dalam lingkungan keluarga maupun sekolah yang memungkikan persaingan atau kompentensi yang sehat.

2. Membiasakan peserta didik mendiskusikan suatu pendapat atau cita-cita mereka dan dapat memperkuat motivasi yang bauk pada dirinya sendiri.

3. Membangkitkan self competition dengan jalan menimbulkan perasaan puas terhadap hasil-hasil dan prestasi yang mereka capai.

4. Banyak ikut serta dalam aspek kehidupan masyarakat untuk menambah pengalaman sebagai motivasi dalam perkembangan psikologinya. Menunjukkan contoh-contoh sehari-hari dalam masyarakat bahwa dapat tercapai atau tidaknya suatu maksud tergantung pada motivasi apa yang mendoronnya untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu.



BAB IV

TES PSIKOLOGI

Tes Psikologi atau psikotes adalah sebuah tes yang bertujuan mengukur fungsi kognitif dan emosi seseorang. Tes Psikologi dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan baik medis (untuk keperluan terapi, dll) maupun non-medis.
Tes psikologi adalah suatu alat yang dipergunakan untuk menyelidiki disposisi seseorang juga merupakan alat profesional yang harus dipergunakan secara profesional.
A.   TUJUAN TES PSIKOLOGI
Banyak orang yang tidak mengetahui potensi yang ada dalam dirinya. Terkadang orang menjalani kehidupan ini berdasarkan keinginan yang tidak mendasar. Pilihan hidup yang ditentukan pun tidak sesuai dengan potensi, minat dan bakat yang dimiliki. Sehingga tidak sedikit orang yang melalui kehidupannya dengan tidak  maksimal. Bahkan cenderung menemui kegagalan. Oleh karena itu tujuan tes psikologi membantu orang untuk mengetahui potensi yang ada dilam diri seseorang.
Tujuan tes psikologi hendaknya cukup terlatih sehingga ia mampu :

a.    Memilih tes-tes yabg dibutuhkan oleh kliennya, baik tujuan-tujuannya maupun latar belakangnya sehingga ia menguasai literature tentang penggunaannya.
b.    Men-skor-nya secara tepat, sehingga diperlukan orang-orang terlatih dan trampil melaksanakan prosedur.
c.    Menafsirkan makna skor yang diperoleh klien.
d.    Mengkomunikasikan tafsiran ini tanpa menimbulkan akibat-akibat sampingan yang buruk.
Pembatasan-pembatasan penggunaan tes psikologi antara lain :
a.    Tes Psikologi hanyak boleh dipergunakan atau dipakai oleh                                pemakai yang kompeten.
b.     Tes psikologi hanya boleh diedarkan secara komersial setelah  didukung dan ditopang oleh penelitian yang cukup memadai.
c.    Tes psikologi tidak boleh dicetak dalam media massa.
d.    Tidak dibenarkan melaksanakan tes psikologi tanpa pengawasan dari orang yang berkompeten.
B. JENIS TES PSIKOLOGI
Jika digolongkan berdasarkan metode tesnya, ada tiga macam jenis Tes Psikologi yang dapat anda pelajari, yaitu :

1.     Tes Psikologi menggunakan media grafis (gambar)
Dalam Tes Psikologi ini kemampuan, karakter dan kepribadian seseorang dinilai dari gambar yang dibuatnya. Yang termasuk dalam kategori Tes Psikologi grafis ini adalah Tes Wartegg, Tes DAP (Draw A Person), Tes Baum Tree dan Tes HTP (House Tree Person).
2.    Tes Psikologi menggunakan kuesioner
Dalam Tes Psikologi ini kemampuan, karakter dan kepribadian seseorang dinilai berdasarkan jawaban-jawabannya terhadap sejumlah soal yang diberikan kepadanya. Yang termasuk dalam kategori Tes Psikologi ini adalah Tes Army Alpha, Tes Efektifitas Diri, Tes Enneagram, Tes EPPS, Tes MBTI, Tes Ketelitian, Tes Kode dan Ingatan, Tes TPA (Kuantitatif, Logika, Verbal & Spasial), Tes MAPP, Tes Motivasi Kepemimpinan, Tes Motivasi, Tes Koran Pauli, Tes Skala Kematangan (TSK), Tes Kerjasama dan Tes Potensi Sukses.
3.    Tes Psikologi Wawancara
Tes Psikologi wawancara (interview) adalah Tes Psikologi yang menilai kemampuan, karakter dan kepribadian seseorang berdasarkan jawaban-jawabannya terhadap pertanyaan yang diajukan secara lisan melalui tatap muka langsung dengan penguji.
Macam macam tes psikologi :
1.    Tes Intelegensi
2.    Tes bakat
3.    Tes minat
4.    Tes kepribadian
5.    Tes sikap
Kegunaan tes psikologi bagi sekolah
a.    Menerima murid baru di tiap-tiap kelas
b.    Mengelompokan murid dalam satu kelas sehubungan dengan tujuan-tujuan instruksi
c.    Penempatan murid dalam satu kelas
d.    Mengindentifikasi murid-murid yang memerlukan diagnose dalam kesulitan belajar
e.    Membantu murid-murid menentukan serta merencanakan studi lanjutan dan pengembangan karir.






BAB V
PENUTUP

Meskipun terdapat berbagai pendapat para ahli dalam mendefinisikan intelegensi, namun pada dasarnya sama, yaitu intelegensi merupakan kekuatan yang dapat melengkapi akal pikiran manusia dengan gagasan abstrak yang universal untuk dijadikan sumber tunggal pengetahuan sejati. Sebagai kesimpulan dapat kita katakan kecerdasan atau intelegensi seseorang memberi kemungkinan bergerak dan berkembang dalam bidang tertentu dalam kehidupannya. Sampai dimana kemungkinan tadi dapat direalisasikan, tergantung pula kepada kehendak dan pribadi serta kesempatan yang ada.
Perasaan adalah segmen emosional atau perasaan dari sebuah sikap,  perasaan bisa menimbulkan hasil akhir dari perilaku. Komponen perilaku dari sebuah sikap merujuk pada suatu maksud untuk berperilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.  Sikap adalah suatu hal kecil, tetapi dapat menciptakan perbedaan yang besar. Sikap berperan sangat penting terhadap kesuksesan atau kebahagiaan seseorang. Sejumlah ilmuwan dari universitas terkemuka di dunia mengungkapkan bahwa manusia dapat menggali potensinya secara lebih mendalam dan luas dengan sikap yang positif.
Bahwa dalam proses belajar, motivasi mempunyai peranan yang sangat penting untuk membimbing anak dalam belajar, meciptakan iklim belajar yang menyenangkan, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan proses belajar mengajar. Disamping itu ada juga fungsi lain dari motivasi yaitu “motivasi adalah sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi”. Jelaslah bahwa fungsi motivasi itu memberikan suatu nilai atau itensitas tersendiri dari seorang siswa dalam meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajarnya.
Pemeriksaan psikologis tersebut merupakan “Potretan” karakter seseorang, antara lain terdiri atas keadaan emosional, hubungannya dengan orang lain, motivasi, bakat, dan sikapnya dalam menghadapi sesuatu hal. Hal-hal tersebut disebut dengan dimensi psikologis.






         

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Supoyo Rahardjo, M.P.d, Bimbingan Konseling Belajar,
UNINDRA PGRI, Jakarta, 2007
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya,
            Rineka Cipta, Jakarta, 2010
Agus Sujanto, Psikologi Umum, Bumi Aksara, Jakarta, 1995
Diktat, Belajar dan Pembelajaran, UNINDRA PGRI, Jakarta
--------------Artikel Bebas Tentang Intelegesi, Sikap, Motivasi, Tes Psikologi, Jakarta, 2011


Bagi yang mau download langsung aja klik Disini

No comments:

Post a Comment